LAPORAN POWER SUPPLY
A. TUJUAN
·
Mahasiswa mengetahui
karakteristik rangkaian power supply
·
Mahasiswa dapat
merangkai rangkaian power supply.
·
Mahasiswa dapat
menganalisis karakteristik rangkaian power
supply.
·
Mampu membuat Power
Supply secara sederhana.
·
Mengetahui aplikasi,
dan prinsip kerja dari Power Supply.
·
Mahasiswa dapat
mengetahui cara kerja dari masing- masing komponen yang menyusun power supply
itu sendiri.
B. DASAR TEORI
·
Pengertian Power Supply
Adaptor adalah perangkat
elektronik yang dapat merubah tegangan listrik (AC) yang tinggi menjadi
tegangan listrik (DC) yang rendah, tetapi ada juga adaptor yang dapat merubah
tegangan listrik yang rendah menjadi tegangan listrik yang tinggi. Adaptor,
accumulator (aki), dan baterai merupakan salah satu contoh penyuplai daya
(Power supply). Keuntungan dari adaptor dibanding dengan baterai maupun
accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan,
karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, dimana
pada zaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu,
adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas jika ada tegangan AC,
tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
Fungsi
Power Supply dalam
komponen komputer sangat vital, karena powersupply merupakan pembagi arus untuk
semua perangkat. Power supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC
menjadi tegangan DC, itu di karenakanperangkat - perangkat hanya dapat
beroperasi dengan arus DC.
1.
Transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksielektromagnetik.Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder.Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan
jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator
step up
yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
![]() |
Gambar dan simbol trafo step up
2. Transformator
step down
yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
![]() |
Gambar dan simbol trafo step down
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah
sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi
dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).

Gambar Bagian Transformator
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus
listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara
tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan
sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:


Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
2.
Dioda
Dalam
elektronika, dioda adalah salah
satu jenis komponen aktif yang berfungsi sebagai komponen penyearah. Dioda
terbuat dari semikonduktor jenis silikon dan germanium. Dioda disusun
menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub positif (+) dan semikonduktor
jenis n sebagai kutub negatif (-).
Karena
dioda termasuk komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari sambungan p ke
sambungan n akan dilewatkan jika tegangan listrik yang dilewatkan pada dioda
berbahan silikon minimal 0,7 volt dan pada dioda berbahan germanium minimal 0,3
volt.
Dioda
juga berfungsi sebagai sakelar dalam rentang tegangan rendah. Sebagai contoh
pada dioda jenis silikon, jika tegangan kurang dari 0,7 volt tegangan tidak
dilewatkan dan jika tegangan lebih besar dari 0,7 volt tegangan dilewatkan. Kebanyakan
dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.Dioda dibagi
dalam beberapa jenis yaitu dioda penyearah, dioda zener, dan dioda foto.
Pada dioda penyearah,
jika arus listrik yang lewat searah dengan arah dioda yaitu dari potensial
tinggi ke potensial rendah, dan tegangan bernilai lebih besar dari tegangan
minimum dioda, arus akan dilewarkan. Namun jika dioda dipasang berkebalikan
dengan arah arus listrik, dioda berfungsi untuk menghambat arus listrik yang
lewat.
Kapasitas dioada
memiliki batas, sehingga jika tegangan disambungan n jauh lebih besar dari pada
tengan di sambungan p, puluhan atau ratusan volt, kemungkinan dioda akan
breakdown karena tidak mampu menahan aliran arus listrik.

Gambar
dan simbol dioda penyearah
Simbol-simbol Dioda :
Gambar simbol-simbol dioda
Fungsi Dioda :
1.
Penyearah, contoh :dioda
bridge.
2.
Penstabil tegangan (voltage
regulator), yaitu dioda zener.
3.
Pengaman /sekering.
4.
Sebagai rangkaian
clipper, yaitu untuk memangkas/membuang level sinyal yang ada di atas atau di
bawah level tegangan tertentu.
5.
Sebagai rangkaian
clamper, yaitu untuk menambahkan komponen dc kepada suatu sinyal ac.
6.
Pengganda tegangan.
7.
Sebagai indikator,
yaitu LED (Light Emitting Diode).
8.
Sebagai sensor panas,
contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier.
9.
Sebagai sensor cahaya,
yaitu dioda photo.
10.
Sebagai rangkaian VCO
(voltage controlled oscilator), yaitu dioda varactor.
Dioda mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).
Penyearah tegangan ini ada 2 macam, yaitu :
1.
Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Dioda menyearahkan tegangan AC
yang berbentuk gelombang menjadi tegangan DC hanya siklus positif tegangan AC
saja.Sedangkan pada saat siklus negatifnya dioda mengalami panjar balik (reverse
bias) sehingga tegangan beban menjadi nol.
![]() |
Gambar 3 Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Pada gambar di atas, Vi sebagai tegangan input rangkaian yang mempunyai nilai sebesar 20Vpp (20V peak to peak artinya jarak tegangan antara puncak tegangan dan lembah tegangan). Sesuai dengan karakteristik dioda yaitu panjar maju (forward bias) hanya melewatkan tegangan positif saja, maka hanya gelombang positif saja yang dilewatkan sedangkan gelombang negatif tidak dilewatkan. Setelah disearahkan menggunakan dioda maka akan di dapat bentuk gelombang seperti pada gambar di sebelahnya. Setelah itu bisa dihitung nilai Vrms dan Vdc nya.
2.
Penyearah gelombang penuh (full-wave
rectifier)
Dioda digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dalam artian dioda
akan bekerja secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus
positif dan negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya
disesuaikan dengan transformator yang dipakai. Untuk transformator dengan CT (Center
Tap) menggunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya sedangkan untuk
transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge).
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus
untuk setiap siklus tegangan sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator
pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda bridge,
perhatikanlah gambar berikut.
![]() |
Gambar 4. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
Saat siklus positif, arus mengalir melalui dioda D2 menuju beban dan kembali melalui dioda D3.Pada saat yang bersamaan pula, dioda D1 dan D4 mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.Sedangkan pada saat siklus negatif, arus mengalir melalui dioda D1 menuju beban dan kembali melalui dioda D4.Karena dioda D2 dan D3 mengalami panjar balik (reverse bias) maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan
tegangan beban yang berbentuk gelombang
penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC).
Untuk Jembatan
dioda (diodabridge) ini tersedia dalam bentuk 1 komponen saja dipasaran.
Jika ingin membuat merancang sendiri bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda
yang sama karakteristiknya.
Yang harus diperhatikan adalah kapasitas arus yang dilewatkan oleh dioda
harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.
3. Kapasitor
Kapasitor disebut juga
kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.
Besaran yang diukur
pada sebuah kapasitor adalah kapasitansi yang dinotasikan dengan C.
Satuan kapasitansi
adalah farad (F).Dalam bidang elektronika, satuan farad adalah satuan yang
sangat besar dan jarang dipergunakan. Dalam praktek biasanya dipergunakan
satuan farad dalam bentuk pecahan seperti
1
Faraf (F) = 1.000.000
µF(Micro Farad)
1
Micro Farad (µF) = 1.000 nF (Nano
Farad)
1
Nano Farad (nF) = 1.000 pF (Piko
Farad)
Kapasitor
dibagi dalam jenis kapasitor polar dan kapasitor non-polar.Kapasitor non-polar
dapat dipasang bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa memperhatikan
kutub positif dan negatifnya.
Pada
kapasitor polar, kutub negatif (-) digambarkan sebagai garis putih.Pemasangan
kutub positif (+) dan kutub negatif (-) kapasitor yang salah pada rangkaian
elektronika dapat menyebabkan rangkaian rusak atau meledak. Fungsi
dan tujuan pemasangan kapasitor :
·
Memisahkan
arus bolak-balik (AC) dengan arus searah (DC)
·
Sebagai
filter sebagai rangkaian catu daya
·
Sebagai
pembangkit frekuensi pada rangkaian pemancar
·
Menghilangkan
bouncing atau loncatan api pada sakelar
·
Menghemat
daya listrik pada lampu TL
![]() |
Gambar dan simbol kapasitor
4.
IC Regulator
Integrated circuit atau
IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan
lain-lain.IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.IC
regulator rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu
daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi
tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.
IC regulator digunakan
untuk meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator
akan sesuai dengan jenis IC.
Misalkan IC 7805 maka
tegangan yang keluar sebesar +5V.IC 7805 mempunyai arti 78 adalah menstabilkan
tegangan positif.Sedangkan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar +5V.
Sedangkan untuk IC 7905 mempunyai arti 79 adalah menstabilkan tegangan negatif
dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar -5V.
Untuk mengetahui kaki
pada IC regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada IC tertera kode IC
maka terhitung dari kiri ke kanan adalah kaki satu,dua dan tiga. Pada IC 78xx
kaki satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan kaki tiga adalah
kaki output. Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki ground, kaki dua
adalah kaki input, kaki tiga adalah kaki output.
![]() |
5. PCB
Papan
sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah
papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen
elektronik satu sama lain tanpa kabel.
Papan
sirkuit ini mendapatkan namanya karena diproduksi secara massal dengan cara
pencetakan.
Kronologi sejarah
1936 - Papan
sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang
memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
1943 - Amerika
Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer
mereka.
1948 -
Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.
Setelah tahun
1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.
Klasifikasi
Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan:
·
Susunan lapis
1.
Lapis tunggal
2.
Lapis ganda
3.
Multi lapis (4,
6, 8 lapis)
·
Bentuk
1.
Keras
2.
lunak
(fleksibel)
3.
Gabungan keras
dan lunak
·
Spesifikasi
1.
Konvensional
2.
Penghubung kepadatan
tinggi (High Density Interconnect)
·
Material basis
1.
FR4
2.
Logam
3.
Keramik
C.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
·
Setrika....................................................................... 1 buah
·
Ferry chloride.......................................................... .. 1 ons (1 hg)
·
Bor PCB (0,8 mm dan 3 mm)................................... 1 buah
·
Solder ....................................................................... 1 buah
·
Tang Potong ............................................................. 1 buah
·
Obeng plus (+) .......................................................... 1 buah
·
Multimeter ................................................................ 1 buah
·
Cutter/Gunting.......................................................... 1 buah
·
Penggaris................................................................... 1 buah
·
Selotip....................................................................... secukupnya
·
Air............................................................................. secukupnya
·
Amplas...................................................................... secukupnya
2.
Bahan
·
Kapasitor .................................................................. 2 buah
·
IC Regulator 7812..................................................... 1 buah
·
IC Regulator 7912 ………………………………… 1 buah
·
Dioda 1N4001........................................................... 4 buah
·
PCB........................................................................... 1 buah
·
Timah......................................................................... secukupnya
·
Kabel penghubung ................................................... secukupnya
·
Steker ....................................................................... 1 buah
LANGKAH – LANGKAH :
1. Membuat
PCB
a. Designlayout
menggunakan software ExpressPCB.
b. Cetak
layout pada kertas foto menggunakan sprint laser, atau bisa difotokopi pada
kertas foto.
c. Potong
PCB polos sesuai ukuran layout yang telah dibuat sebelumnya menggunakan
d. Tipiskan
kertas foto dengan mengelupas bagian luar kertas foto.
e. Basahi
PCB yang telah dipotong dengan air secukupnya.
f. Tempelkan
sprint outlayout pada potongan PCB yang telah dibasahi dengan posisi menghadap
ke bawah.
g. Gosok
dengan setrika sambil ditekan selama kurang lebih 10 menit hingga kertas
berubah warna menjadi hitam.
h. Tunggu
hingga dingin.
i.
Kelupas secara perlahan
kertas yang foto tersebut dengan hati – hati, sehingga layouttersablon pada
PCB.
j.
Ambil feritclorit
kemudian larutkan pada baskom menggunakan air.
k. Masukkan
PCB yang telah disablon pada larutan feritclorit dengan posisi menghadap ke
atas.
l.
Goyang – goyangkan
baskom selama kurang lebih 5 menit (tergantung campuran larutan feritclorit).
m. Terawangkan
PCB pada sinar, lihat dari belakang PCB, jika jalur terlihat maka proses
pelarutan telah selesai.
n. Cuci
PCB menggunakan air bersih.
o. Bersihkan
sablonan menggunakan ampas hingga jalur tembaga terlihat / bersih.
p. PCB
telah jadi.
2. Merakit
Komponen
a. Pasang
komponen sesuai skema yang dijadikan pedoman sebelumnya.
b. Pasang
komponen dioda terlebih dahulu.
c. Bengkokkan
kaki dioda sebesar
ke satu arah tertentu.

d. Potong
kaki komponen yang telah dibengkokkan sebatas area solderan.
e. Solder
kaki dioda tersebut.
f. Pasang
komponen kapasitor (elco) pada PCB.
g. Lakukan
langkah seperti pada langkah c – e .
h. Pasang
IC regulator kemudian solder.
i.
Pasang kabel
inputoutput.
Keterangan: Langkah c –
e dapat diganti dengan langkah solderingmasing – masing. Cara diatas hanya
untuk memdapatkan hasil solderan yang lebih baik.
3. Pengecekan
a. Hubungkan
output dari transformator (12, Ground, -12) ke inputpowersupply yang telah
dirangkai.
b. Posisikan
AVO pada pengukuran VDC.
c. Hubungkan
probe merah (+) AVO meter pada output + powersupply dan probe hitam (-) pada
outputgroundpowersupply.
d. Sambungkan transformator ke jala – jala
listrik PLN (220 VAC).
e. Jika
pada AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka powersupply normal.
f. Kemudian
pindahkanprobe merah (+) AVO meter pada outputgroundpowersupply dan probe hitam
(-) pada output -powersupply.
g. Jika
pada AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka powersupply normal.
D. FLOWCHART
RANGKAIAN

E. GAMBAR
RANGKAIAN
1.
Skema Rangkaian

2.
Layout PCB dan Tata Letak Komponen
1.
Gambar Layout Rangkaian
![]() |
2.
Gambar Tata
Letak komponen rangkaian
![]() |
F. PRINSIP
KERJA RANGKAIAN
·
Menurunkan
tegangan AC -> menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ->
Menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan
kapasitor/condensator.
- Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan oleh transformator penurun tegangan(step down) yang menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang dihasilkan.
Tegangan yang dihasilkan oleh
trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan
penyearah.
Rangkaian penyearah yang
digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan
kedua siklus gelombang ac menjadi satu arah.
- Kaki 1(katoda) dan kaki 2 (anoda),keluar ke kaki 2 katoda. Tegangan negatif masuk ke kaki 3 (katoda) dan kaki 4 (anoda). Keluar kaki 3 (anoda).Hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC, dioda 2 dan dioda 3.Sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator.
Maka tegangan AC menjadi DC karna
sudah di arahkan oleh komponen diode tersebut. Selanjutnya tegangan positif
masuk ke capasitor 1 positif dan kaki input IC LM 7812, tegangan negative masuk
ke kaki capasitor 1 negatif.
IC kaki 2 (ground) masuk ke tegangan
ground. IC LM 7812 kaki 3 keluaran 12V DC, masuk ke capasitor3 kemudian masuk
ke tegangan positif.Maka kaki capasitor3 (output) mengeluarkan tegangan +12 V
DC (karena melalui LM 7812 yang menjadikan arus positif).
- Gelombang dua arah yang telah diubah menjadi satu arah keluaran dari dioda bridge masih memiliki amplitude tegangan yang tidak rata.
Hal ini dikarenakan dioda
bridge hanya menghilangkan siklus negative dan menjadikannya siklus positif
tetapi tidak merubah bentuk gelombang sama sekali dimana masih memilki lembah
dan bukit. Untuk itu dimanfaatkan kapasitor yang mempunyai kapasitansi yang
cukup besar untuk membuat rata gelombang tersebut.
Hal ini dikarenakan lamanya
proses pelepasan muatan oleh kapasitor sehingga seolah-olah amplitudo dari
gelombang tersebut menjadi rata. Tingkat kerataan dari gelombang yang
dihasilkan masih dipengaruhi oleh impedansi beban yang kelak akan dihubungkan
dengan rangkaian power supply tersebut.
Semakin kecil impdansi beban
maka akan menjadikan proses pelepasan muatan pada kapasitor akan semakin cepat,
sehingga dengan begitu maka bisa dipastikan gelombang yang semula rata akan
berubah kembali menjadi memiliki riak akibat proses pelepasan muatan yang
begitu cepat.
Kemudian
tegangan tersebut diubah menjadi + 12 vdc ketika melalui regulator LM 7812 dan
diubah kembali menjadi -12 vdc ketika melalui regulator LM 7912.
G. ANALISA RANGKAIAN
1.
Transformstor fungsinya untuk menaik turunkan tegangan.
Transformator atau trafo menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Transformator penaik tegangan (Step Up)
b.
Transformator penurun tegangan (Step Down).
Tapi
rangkaian power supply ini menggunakan transformator yang step down (penurun
tegangan ).
2.
Dioda
adalah komponen elektroika yang hanya dapat mengalirkan arus listrik dari satu arah saja.
Dan mempunyai kaki yang disebut elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Pada rangkaian ini diode berfungsi sebagai penyearah yaitu tegangan yang
berasal dari transformator (masih tegangan AC) akan diubah menjadi tegangan DC.
Pada proses ini Dioda merubah arus AC ke DC. Arus yang dihasilkan masih belum murni. Tetapi
masih dalam bentuk arus DC yang masih kasar.
Berikut gambar simulasi rangkaian
·
Bentuk Gelombang
Sebelum Masuk Dioda

·
Bentuk Gelombang
Setelah Keluar dari Dioda

Pada
saat dioda mendapatkan tegangan + dari sumber, maka tegangan akan dilewatkan
sehingga dapat terbaca sebagai tegangan + pada osiloskop. Sedangkan ketika
mendapat tegangan -, dioda akan mengubahnya menjadi tegangan +, sehingga
gelombang yang seharusnya lembah (pada gelombang sinus) diubah menjadi bukit
pada outputdioda tersebut.
3.
Kapasitor atau sering disebut Elco berfungsi
menyimpan tegangan sementara. Kapasitor berfungsi memfilter atau
menyaring arus DC yang masih kasar sehingga menjadi lebih halus dari
sebelumnya.
Pada kapasitor ini tegangan mengalami
pemurnian. Sehingga didapatkannya tegangan DC yang benar – benar murni tanpa terdapat ripple.
Semakin besar kapasitansi pada kapasitor
maka ripple yang ada semakin kecil.
Dan untuk percobaan pada kali ini kita
memakai elco 1000uF yang mana dapat kita lihat gelombangnya seperti gambar
simulasi berikut:
·
Gambar Gelombang Setelah
MenggukanCapasitor

Pada gambar diatas garis merah atas merjan channel A
yang mana mengukur tegangan positif dengan menghubungkan probe + ke tegangan +
dan ground pada probe ke groundpowersupply.
Sedangkan
garis merah yang ada dibawah adalah channel B yang mana mengukur tegangan
negatif dengan menghubungkan + probe ke tegangan – dan groundprobe ke
groundpowersupply.
Sehingga dapat kita peroleh tegangan murni DC seperti
yang ditunjukkan pada simulasi diatas yaitu tegangannya konstan (lurus).

Tegangan saat di elco
Nilai tegangan yang terdepat pada bagian
ini jauh lebih besar yaitu kali √2 atau senilai kali 1.4. Pada percobaan kali
ini tegangan dari dioda yang keluar sekitar 8 V sekarang menjadi 12,5 V setelah
mengalami pengalian.
4.
Regulator IC adalah komponen yang dipakai
sebagai otak peralatan elektronika. IC regulator rangkaian regulasi atau
pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau
turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga
menjadi stabil. IC regulator digunakan untuk meregulasi tegangan, tegangan yang
keluar setelah melalui IC regulator akan sesuai dengan jenis IC.
Dari datasheet
yang ada, IC 7812 dan 7912 ini memiiki batas toleransi antara 11,4 V sampai
12,6 V untuk tegangan + yaitu IC7812 dan -11,4 V sampai -12,6 V untuk tegangan
– yaitu pada IC 7912.

Gambar tegangan setelah
IC regulator
Dari
gambar diatas dapat kita ketahui bahwa output dari IC regulator ini masih dalam
batas toleransi, yaitu 12,5 V yang mana batas atasnya adalah 12,6 V.
Untuk arus sendiri, output IC regulator ini adalah 1A.
Jadi berapa pun arus yang dimasukkan di sini nantinya tetap keluar sebesar 1 A.
H. PROSEDUR
PEMAKAIN ALAT
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan.
2. Membersihkan papan PCB dengan menggunakan amplas.
3. Merangkai komponen-komponen pada papan PCB sesuai
dengan gambar rangkaian.
4. Menyolder pada bagian bawah papan PCB yang tersusun
komponen-komponen.
5. Melekatkan trafo pada papan PCB.
6. Menghubungkan input trafo pada kabel 0 dan 220 volt.
7. Memasang steaker dan kabel pada input power supply.
8. Menghubungkan output trafo dengan jumper tunggal pada
0 dan 6 volt pada trafo. Kemudian ujung lain dari jumper tersebut dihubungkan
ke papan PCB .
9. Memasang penjepit buaya dan kabel pada output rangkaian.
10. Mengecek Rangkaian dengan menggunakan multimeter.
11. Merapikan kabel-kabel dan bekas solder yang kurang
rapi.
12. Power supply siap digunakan.
I.
KESIMPULAN
· Power
supply adalah alat untuk menurunkan tegangan dan mengubahnya dari AC ke DC.
· Dioda
berfungsi untuk menyearahkan gelombang / merubah dari AC ke DC, namun belum DC
murni.
· Capasitor
(elco) berfungsi sebagai pemurni tegangan dan sebagai penstabil tegangan.
· Outputdioda
yang dipasangi kapasitor akan naik tegangannya sebesar √2 . Vinput.
· IC
regulator berfungsi memotong tegangan ke suatu tegangan tertentu.
· IC
regulator akan bekerja lebih baik jika V input lebih besar dari V output.
· Power
supply jenis linear / trafo ini memiliki ripple yang kecil sehingga cocok untuk
peralatan audio karena sedikit desis.
1.
Kelebihan
Kelebihan
dari rangkaian power supply ini adalah arus yang dikeluarkan (outputnya) ada 3
yakni :
1. Positif (+) 12 Volt DC
2. Negatif (-) 12 Volt DC
3. Ground
2.
Kekurangannya
Kekurangan
dari rangkaian power supply ini adalah kita tidak bisa mengatur tegangan yang
akan dipakai (5 atau 12 volt) karena tidak adanya potensio meter pada rangkaian
yang gunanya untuk mengatur arus yang akan dikeluarkan. Dan tidak adanya
pengaman (fuse).
Daftar Rujukan
·
Tooley. Mike, Rangkaian elektronik – Prinsip dan Aplikasi,
29 – 30, Erlangga, Jakarta, 2002.
·
http://dc369.4shared.com/download/hMa8LSeb/semikonduktor.ppt?tsid=20141008-025841-1055c943&lgfp=2000
·
bagus sekali
BalasHapushalo ka selamat sore, maaf ka itu foto foto nya pada ngga bisa kebuka ya ka? bisa tolong update lagi ngga ya ka soal nya punya kaka lebih jelas penjelasan nya dari pada dosen aku :" kalau kaka berkenan aku sangat berterima kasih
BalasHapus