Senin, 14 Desember 2015

Sumber Belajar

  1. Pendahuluan
Pendidikan konvensional memiliki paradigma bahwa guru adalah satu-satunya sumber belajar, sehingga dianggap orang yang paling memiliki pengetahuan. Paradigma itu kemudian bergeser menjadi guru lebih dahulu tahu. Namun, sekarang dengan perkembangan ilmu dan teknologi bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid, bahkan murid tahu dari gurunya. Itu semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi di sekitar kita sehingga pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar, melainkan guru memiliki fungsi yang lebih luas, yaitu sebagai penyedia fasilitas belajar agar siswa mau belajar.
Potensi-potensi yang tersebar di sekolah dan di masyarakat berupa sumber belajar harus menjadi perhatian guru untuk diorganisasi dengan baik sehingga berdaya guna positif untuk keberhasilan belajar siswa. Perkembangan teknologi yang ada serta perubahan kurikulum menuntut guru untuk lebih kreatif tidak lagi selalu menunggu instruksi dari pusat.
Guru adalah tenaga profesional sehingga harus cepat menyesuaikan diri dan mereposisi perannya. Pada saat ini guru tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun, ia harus mampu menjadi fasilitator belajar dan pengelola sumber belajar bagi siswanya. Banyak sumber belajar yang tersedia di lingkungan kita, apakah sumber belajar yang dirancang untuk belajar ataukah yang tidak dirancang, namun dapat dimanfaatkan untuk belajar. Berikut akan diuraikan mulai pengertian sumber belajar, jenis, manfaat, fungsi, kriteria, prosedur  hingga kelebihan dan kelemahan sumber belajar. Semoga bermanfaat.


  1. Pembahasan
  2. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Akhmad Sudrajat, Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.[3]
Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
  1. Menurut Yusuf  Hadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,teknik,danlingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.
  2. EdgarDalemengemukakansumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untukmemfasilitasi belajar seseorang.
  3. Menurut Rohani, sumber belajar (learning resources) adalah   segala
    macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
    memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
  4. AssociationFor EducationalCommunications and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
    orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik
    secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
    mencapai tujuan belajar.[4]
  5. Sedangkan menurut Rusman, Sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.[5]
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[6]
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi siswa untuk elakukan proses perubahan tingkah laku serta memungkinkan terjadinya proses belajar.
  1. Macam-macam Sumber Belajar
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.[7]
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
  1. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
  2. Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
  3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
  4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
  5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk show dan sejenisnya;
  6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.[8]
Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
  1. Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
  2. Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
  3. Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
  4. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
  5. Sumber belajar yang berupa lingkungan: taman dan terminal.[9]
Tidak jauh berbeda dari pendapat diatas, menurut Aan Hasanah, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut.
  1. Tempat atau lingkungan alam sekitar, yaitu tempat seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan, dan sebagainya.
  2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, situs, candi, benda peninggalan lainnya.
  3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu sehingga peserta didik dapat belajar sesuatu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, guru, ahli geologi, polisi, dan ahli lainnya.
  4. Bahan, yaitu segala sesuatu berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dan Iain-Iain yang dapat digunakan untuk belajar.
  5. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, dan sebagainya.
  6. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadi sumber belajar.[10]
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa ataupun guru apabila sumber belajar diorganisasikan melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan/atau buku tidak berarti apa-apa. Hal itu sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 yang mana sifat pembeajaran haruslah kontekstual dan buku teks tidaklah dijadikan satu-satunya sumber materi pembelajaran. Guru dituntut harus mampu memanfaatkan sumber belajar lainnya seperti tempat atau lingkungan belajar, orang atau narasumber, objek atau benda merupakan sumber informasi yang dapat membawa peserta didik pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu. Begitu juga bahan cetak dan non cetak dapat dijadikan sebagai sumber belajar.[11]
Berikut tabel klasifikasi jenis-jenis sumber belajar.[12]
Jenis Sumber Belajar Pengertian Contoh
Dirancang Dimanfaatkan
  1. Pesan (message)
Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data Bahan-bahan pelajaran Cerita rakyat, dongeng, nasihat
2. Manusia (people) Orang yang menyimpan informasi . Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelola-an sumber belajar Guru, aktor, siswa,pembicara, pemain (tidak termasuk teknisi dan tim kurikulum) Narasumber,tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, responden
3. Bahan (material) Sesuatu bisa disebut software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat Transparansi, film, slides, tape recorder, buku gambar. Relief, candi, area, peralatan, teknik
4. Peralatan (device) Sesuatu bisa disebut hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software OHP, proyektor, slides, film,TV, kamera, papan tulis Generator, mesin alat-alat, dan mobil
5. Teknik/ metode (technique) Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang yang menyampaikan pesan Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri Permainan, sarasehan, percakapan biasa
6. Llngkungan (setting) Situasi sekitar di mana pesan disalurkan Ruangan kelas, studio,perpustakaan, aula, auditorium Taman, kebun, pasar, toko, museum
  1.  Manfaat Sumber Belajar

MenurutRohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
  1. Memberikanpengalamanbelajar secara langsung dankonkret kepada pesert didik.
  2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkindiadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret.
  3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yangada di dalam kelas
  4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
  5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan(instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro.
  6. Dapat memberi informasi yang positif, apabiladiatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
  7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap danberkembang lebih lanjut.[13]
4. Sumber belajar memiliki fungsi :
  1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
  2. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik; dan
  3. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
  4. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
  5. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
  6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
  7. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
  8. Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
  9. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
  10. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
  11. Meningkatkan kemampuan sumber belajar;
  12. Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
  13. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
  14. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
  15. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
  16. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.[14]
5. Kriteria memilih sumber belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
  1. Ekonomis; tidak harus terpatok pada harga yang mahal;
  2. Praktis; tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka;
  3. Mudah; dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
  4. Fleksibel; dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan;
  5. Sesuai dengan tujuan; mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.[15]
  1. Prosedur merancang sumber belajar
Secara skematik, prosedur merancang sumber belajar dapat mengikuti alur sebagai berikut:[16]
7. Mengoptimalkan sumber belajar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
8.    Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar (Perpustakaan dan Internet)
  1. Kelebihan Perpustakaan
  2. Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan lengkap
  3. Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar.
  4. Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena buku dapat dipinjam
  5. Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan, sehingga tingkat kebenarannya tinggi.
  6.  Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai keuntungan yaitu praktis dan mudah dibawa.
  7. Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku referensi, sehingga lebih efisien.
  1. Kekurangan Perpustakaan
  2. Terbatasnya jam operasional perpustakaan
  3.    Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak karena sering dipinjam.
  4. Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencari.
  5. Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan oleh peminjam sebelumnya.
  6. Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya.
  7. Kelebihan Internet
  8. Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan efisien.
  9. Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar pangguna.
  10. Informasi dalam internet up to date.
  11. Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan dipelajari/dicari.
  12. Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat penyedia layanan internet.
  13. Kekurangan Internet
  14. Sumber informasi yang relatif mahal
  15. Tingkat kebenaran relatif rendah karena sebagian besar adalah menurut pendapat pribadi/ artikel pribadi dan belum teruji
  16. Rawan terjadi penyalahgunaan (Cyber Crime) dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat merusak moral manusia
  17. Di butuhkan keterampilan khusus untuk bisa menggunakan internet, karena tidak setiap orang dapat menggunakan internet.[17]
9.     Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI
Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran agama yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya, tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar, baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.[18]
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran PAI.
  1. Kesimpulan

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
lmplementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar sebagaimana yang telah disebutkan dalam pembahasana diatas.
Daftar Pustaka

Ardy Wiyani, Novan. Desain Pembelajaran Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013
Hasanah, Aan. Pengembangan Profesi Guru, Bandung: Pustaka Setia, 2012.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 20090, h. 130.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/15/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan pembelajaran-siswa/, diakses tanggal 20 Maret 2014.
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399, diakses 20 Maret 2014.
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajar-pembelajaran-dan-sumber-belajar-2/ diakses 20 Maret 2014.
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajar-pembelajaran-dan-sumber-belajar-2/, diakses 20 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar