BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah
organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama
(SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan
bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi
dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi
memiliki tujuan masing-masing. Organisasi
sebetulnya mirip suatu makhluk hidup. Mengapa? Karena organisasi adalah
kumpulan manusia. Pengertian
organisasi adalah organisasi
merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk
bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama. Manusia yang bersatu untuk mencapai
tujuan. Dalam islam pun organisasi juga penting. Diperlukan
suatu perawatan khusus agar organisasi tetap hidup dan berkembang.
Berangkat
dari pemikiran itu, prinsip-prinsip manajemen organisasi sesungguhnya adalah
manajemen orang-orang didalamnya. SDM merupakan faktor paling penting dalam
keberlangsungan hidup organisasi. Manusia adalah pendiri, perancang, pekerja,
pengamat, pengkritik, pemutus suatu organisasi. Tanpa mereka tidak ada
organisasi. Oleh karena itu konsep manajemen organisasi ideal haruslah berpusat
pada manusia.
yang melaksanakannya dan ada Sang Rabb yang mengawasinya, karena hakekatnya semua berasal dari-Nya. Setidaknya ada tiga hal yang merupakan prinsip pokok dalam manajemen, yakni planning, actuating, dan controlling. Prinsip-prinsip pokok ini harus dilakukan dengan melibatkan organ-organ dalam organisasi.
yang melaksanakannya dan ada Sang Rabb yang mengawasinya, karena hakekatnya semua berasal dari-Nya. Setidaknya ada tiga hal yang merupakan prinsip pokok dalam manajemen, yakni planning, actuating, dan controlling. Prinsip-prinsip pokok ini harus dilakukan dengan melibatkan organ-organ dalam organisasi.
Dalam
bab ini, kami akan membahas mengenai definisi dan fungsi organisasi, struktur
dan prinsip organisasi dalam islam,serta niali dan bagaimana etos kerja muslim
dalam berorganisasi.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apakah definisi
Organisasi dan Manajemen dalam islam
b.
Apakah fungsi organisasi
c.
Apa saja prinsip-prinsip
organisasi dalam islam
d.
Bagaimana stuktur
organisasi
e.
Nilai –nilai apa saja
yang dapat diambil dari organisasi
f.
Bagaimana etos kerja
muslim dalam organisasi
1.3 Tujuan
a.
Untuk mengetahui ruang
lingkup organisasi baik dari pengertian, fungsi, maupun prinsip dalam
berorganisasi.
b.
Untuk mengetahui
kontribusi SDM dalam berorganisasi sehingga dapat mengambil nilai dari
organisasi tersebut.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
a.
Menambah wawasan
pengetahuan tentang Organisasi sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Organisasi dan Manajemen Secara Umum
2.1.1 Organisasi
Organisasi
(organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat
dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat
manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan
ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning).
Macam-macam pengertian organisasi :
1. James D. Mooney mengatakan
“Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama,“ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu
suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. James L. Gibson c.s.,
sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat
bahwa:“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
individu-individu yang bertidak secara sendiri”.
3. Jhon D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur
dimana pekerjaan dari beberapa orang diselengarakan untuk mewujudkan suatu
tujuan bersama.
4. Chester L Bernard
Organisasi adalah suatu sistem tentang
aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan
tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian silaturahmi.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Semua
bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha
pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara
lughah atau bahasa, ”pengorganisasian” berasal dari kata ”organisasi”
yang diserap dari bahasa inggeris. Sementara itu, organisasi dalam konteks
bahasa arab sering disebut dengan istilah ”an-Nidzam” bentuk kalimat ismun
marfu’un yang ma’rifat dengan penujukkan pasti sistem atau aturan. Disamping secara faktual, dalam tataran syariah dapat diambil dari nash
Al Quran ataupun ketauladanan Rasulullah Saw dalam berperilaku. Secara nash,
Allah swt berfirman dala Al Qur’an surat ash-Shaff ayat 4 :
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.
Secara spesifik
ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1. Mencapai
tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di
antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3. Mencapai
efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
2.1.2 Manajemen
Begitu
luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten
digunakan oleh semua orang. Beberapa definisi dari
manajemen adalah sebagai berikut ini:
1.
Mary Parker Follet,
manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.
James AF Stoner,
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.
Luther Gullick,
manajemen suatu ilmu (science).
4.
James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M.
Ivancevich, manajemen adalah
proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang
individu saja.
Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat
diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber
daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning,
OrganizingLeading, Controlling).
2.2 Fungsi Organisasi
Ø Meningkatkan potensi diri untuk
mengelola,menyusun,serta meningkatkan ketakwaan pada sang Khalik.
Ø Memungkinkan untuk mengatur kemampuan sumber daya
insane guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan segala potensi secara
efektif dan efisien.
Ø Memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan
tugas-tugas tertentu,dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan
sasaran tertentu.
Ø Melatih diri untuk keseimbangan antara kewenangan dan
tanggung jawab pekerjaan sehingga muncul percaya diri, kreatif dan amanah.
2.3 Prinsip Pengorganisasian dalam islam
Dalam upaya memastikan
bahwa organisasi memiliki sistem dan target pencapaian sasaran dan tujuan maka
perlu difahami sejumlah prinsip. Tujuh prinsip suatu organisasi sebagai berikut
:(Dalam buku Pengantar Manajemen Syariah yang ditulis oleh M. Karebet
Widjayakusuma)

Organisasi harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai yang
bersifat fokus, spesifik, terukur, target waktu, memiliki nilai manfaat di sisi
Allah Swt. Dalam sebuah kitab Sur’atul Badihah dikatakan bahwa ciri
seseorang yang berfikir serius (fikrun jiddiyyah) adalah ditetapkanya
tujuan yang kongrit dan tergambar pasti (tashwirul maadah)

Organisasi harus memiliki konsistensi dan komitmen sejak dari
pimpinan hingga anggota/bawahan. Pimpinan berkewajiban mengurus, mengarahkan, melindungi,
dsb. Sementara anggota/bawahan wajib mendengarkan dan mentaatinya. Hal ini
sebagaimana kepemimpinan Rasulullah Saw dan para Khulafaurrasyidin. Rasulullah
saw pernah mengatakan bahwa : Sesungguhnya pimpinan adalah laksana perisai,
tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR.
Muslim).
Bahkan terdapat hadits
lain yang mengatakan : Siapa saja yang telah membaiat seseorang
imam/khalifah serta telah memberikan genggaman tanganya dan buah hatinya, maka
hendaknya ia mentaatinya sesuai kemampuanya. Lalu jika datang orang yang hendak
merebut kekuasaanya, maka penggalah leher (bunuhlah) orang itu (HR.Muslim)
Jadi, pengorganisasian akan berjalan lancar jika adanya prinsip komitmen dan
konsistensi dan sama-sama taan asas baik pimpinan ataupun anggota.

Organisasi dapat berjalan jika terdapat kejelasan dalam struktur
organisasinya dan job deskripsinya. Prinsip ini sudah ada sejak zaman para Nabi
terdahulu termasuk Rasulullah Muhammad Saw. hingga saat ini. Bahkan dalam Al
Qur’an surat az-Zuhruf ayat 32 Allah Swt berfirmanm: Artinya : Apakah mereka
yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan.
Fenomena tersebut sudah merupakan bentuk
manajemen SDM bagaimana Rasulullah mengangkat SDM yang kredibel sesuai soft
kompetensinya, dan menetapkan jabaran pekerjaanya. Jika dibandingkan dengan
sistem manajemen di abad 21 ini bentuk struktur, job deskrips, job analisis,
dst didokumentasikan. Hal ini sebagaimana prinsip dalam Sistem Manajemen Mutu
yang menyatakan ”Write What You Do, and Do What You Write / Tulis Apa yang
Anda Lakukan, dan Lakukan Apa yang Anda Tulis”.

Organisasi dapat mencapai target dan sasaran jika
berjalanya fungsi pendelegasian wewenang. Dalam konsepsi Islam terdapat
pemikiran yang sangat cerdas, dimana ketika seseorang diangkat menjadi pemimpin
maka pada hukum asalnya (ashluhu) dia bertanggung jawab secara
keseluruhan terhadap uraian pekerjaan yang telah diamanhkanya, sejak dari hulu
hingga hilir, termasuk menetapkan kebijakan hingga peran office boy.
Hanya persoalanya, jika seorang pemimpin tersebut tidak mampu
menjalankan amanahnya yang demikian besar, maka ia memiliki wewenang untuk
mendelegasikan kepada seseorang melaksanakan fungsi suatu pekerjaan hingga
tuntas. Dalam konteks ini terdapat hadits yang sanagt populer dimana Rasulullah
Saw mendelegasikan wewenang pemerintahanya dengan mengangkat sahabat Muadz Bin
Jabal menjadi wali (setingkat gubernur) di kota Yaman. Fakta
tersebut dapat dijadikan istinbath hukum bagaimana sistem manajemen
dilakukan terutama dalam hal pendelegasian wewenang dan tanggung jawab seorang
pemimpin.

Oraganisasi dapat berjalan efektif jika terdapat fungsi koordinasi
dengan pihak-pihak terkait dalam sistem ataupun dengan pihak di luar sistem.
Hal ini sangat wajar, sebab realitas organisasi hampir dipastikan terdapat
struktur lini yang memiliki persamaan level. Mereka harus menjadil kerjasama
untuk mencapai tujuan. Misalnya, General Manager dapat sukses jika seluruh
manajer di bawahnya bergerak saling mendukung, mislanya manajer pemasaran,
produksi, logistik, dsb. Jika terdapat satu manajer yang menghalangi koordinasi
maka gagal seluruh target organisasi.

Organisasi dapat berjalan sukses jika penempatan tanggung jawab terhadap
timnya secara terukur. Misalnya, seorang supervisor hanya bertanggung jawab
terhadap pekerjaan 10 orang di bawahnya. Prinsip ini sangat logis sebab manusia
memiliki keterbatasan kompetensinya.

Organisasi dapat
efektif jika terdapat mekanisme controling atau pengawasan yang disusun
dan dijalankan secara konsisten. Banyak pekerjaan menjadi gagal jika monitoring
lemah. Dalam pandangan Islam, pimpinan memiliki wewenang penuh terhadap fungsi
monitoring dengan berbagai metode dan tekniknya. Pada era kekhilafahan Islam,
kepala negara acapkali melakukan sidak ke lapangan untuk memastikan efektifitas
pendelegasianya. Hal ini berpijak pada hadits shohih yang mengatakan bahwa ”setiap
kamu adalah pemimpin dan kelak akan dimintai pertanggungan jawab atas
kepemimpinanya”.
Hal ini berbeda sekali
dengan sistem di luar syariah Islam, dimana monitoring hanya dilaksanakan
secara formalitas. Kalaulah pimpinan melakukan sidak atau inspeksi mendadak
hampir dipastikan adanya pembocoran terlebih dahulu di palangan agar citra
pejabat tersebut tetap baik dimata publik, bukan dalam pandangan Allah Swt.
dalam buku manajemen syariah karangan Dr. Ahmad
Ibrahim abu sinn menambahkan prinsip :

Allah mewajibkan kepada kaum Muslimin
untuk saling tukar pendapat (bermusyawarah) antara pemimpin dan bawahan dalam
semua level manajemen dan kepemimpinan,serta untuk berbagai urusan.sebagaimana
firman Allah surah Ali-Imran :159. Dalam syura terdapat dan ketertarikan antara
kaum muslimin,syura mendorong munculnya pemmikiran kolektif, pemahaman bersama,
dan menguatkan rasa ukhwah diantara kaum muslimin. Islam mendorong umatnya
untuk menguatkan persatuan dan persaudaraan diantara kaum muslimin. Semua
indikasi ini menguatkan bahwa konsep syura merupakan konsep dasar dalam
manajemen Islam.
2.4 Sruktur organisasi
Sebagaimana
dikatakan di atas bahwa Islam sangat mengajarkan adanya kepastian struktur
organisasi sebagai mana tercantum dalam
Al Qur’an surat az-Zukhruf ayat 32 : Artinya : Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Hanya bagaimanakah struktur
organisasi perusahaan yang tepat, maka dalam pandangan Islam adalah sangat
tergantung para founders-nya. Apakah organisasi tersebut akan memilik struktur
organisasi dalam bentuk :
§
Organisasi Lini (Line Organization)
§ Organisasi Lini dan Staf (Line
and Staff Organization)
§ Organisasi Lini dan Fungsional
(Line and Function Organization)
§
Organisasi Matriks (Matrix Organization).
Kiranya pemilihan model
struktur organisasi tersebut adalah perkara mubah yang boleh diambil sesuai
keyakinanya pada founders-nya. Hanya rambu-rambu syariahnya secara global yang
perlu menjadi acuan. Sebab Rasulullah Saw ketika ditanya seseorang tentang
bagaimana cara mengkawinkan kurma, beliau hanya menjawab : antum a’lamu bi umuriddunyakum
(kalian lebih mengetahui dengan urusan duniamu).
Setelah adanya struktur
organisasi, pada umumnya pihak pimpinan atau manajemen SDM akan menentukan job
deskripsi ataupun lainya. Atau, dalam hal ini lebih luas menyangkut dunia
manajemen SDM antara lain : menentukan job analysis, job specification,
assessment performance, placement, training and development, promosi,
demosi, system penggajian, dsb..
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur ini terdiri
dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan
perancangan struktur organisasi yaitu :
·
Strategi organisasi pencapaian tujuan.
·
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
·
Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur organisasi.
·
Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
o
Spesialisasi kegiatan & Koordinasi kegiatan
o
Standarisasi kegiatan & Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan
keputusan, Ukuran satuan kerja
Bentuk-bentuk struktur organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis : Merupakan bentuk organisasi
tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk
organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan
saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

Kebaikannya :
v Kesatuan komando terjamin
sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
v Garis komando berjalan secara
tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
v Proses pengambilan keputusan
cepat.
v Karyawan yang memiliki
kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan
yang rajin dan malas.
v Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
v
Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
v
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
v
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf: Dianut oleh organisasi besar,
daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit
dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu
tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di
dalam organisasi.

Kebaikannya :
§
Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
§
Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
§
Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.
§
Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
§
Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
§
Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
§
Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
§
Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
§
Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya
berbeda.
§
Kesatuan komando berkurang.
§
Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional : Organisasi yang disusun
atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang
pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

Kebaikannya :
Ø
Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
Ø
Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
Ø
Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
Ø
Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan
bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar
dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang
sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4.
Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas
selesai maka selesailah organisasi tersebut.

Pada struktur organisasi yang ditayangkan
pada Peraga diatas tampak jelas bagaimana pemimpin organisasi secara
strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian kekuasaannya kepada jenjang
organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga mentransformasi
gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan sesuai
dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai
manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer.
2.5 Kaitan Antara Organisasi Islam dengan Manajemen dan Nilai Yang Dianutnya
Jika kita perhatikan, ternyata banyak
pula organisasi Islam yang tidak solid, bagaimana kaitannya dengan manajemen
dan nilai-nilai yang dianutnya?
Ketidaksolidan sebuah organisasi dapat terjadi karena beberapa hal.
Ketidaksolidan sebuah organisasi dapat terjadi karena beberapa hal.
1. Hanya mengandalkan hal-hal yang verbal.
2. Pemimpinnya tidak memberi contoh.
3. Hubungan antara pemimpin dan bawahan
adalah hubungan atas-bawah, tidak ada hubungan yang lain. Seorang pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang menjunjung tinggi hubungan kemanusiaan. Meskipun
bawahan, tetap harus dihormati.
4. Pemimpinnya
tidak tahan kritik. Pemimpin melakukan kesalahan, tetapi tidak tahan kritik,
jadi tidak mau dikritik. Akibatnya, akan terjadi perpecahan dalam organisasi
tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak terbiasanya seorang pemimpin
menerima kritik atau anggapan pemimpin bahwa kritik hanya akan menghancurkan
kepemimpinannya. Oleh karena itu, pemimpin seperti itu harus banyak berlatih
untuk berbesar hati untuk menerima kritik.
Hal
itu dapat pula diperparah jika seorang pemimpin tidak memiliki pikiran yang
positif. Pemimpin yang baik memang harus berpikiran positif. Siapa pun yang
mengkritik, hendaknya ia tetap berpikiran positif.

2.6 Nilai-nilai Organisasi
a. Mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai anggota dan pengurus organisasi serta bertanggung
jawab penuh atas tugas-tugas yang diembannya
b. Memiliki rasa bangga sebagai anggota
dan pengurus organisasi serta mampu menjaga nama baik diri sendiri, anggota,
pengurus dan organisasi
c. Menumbuhkan sikaf positif dengan penuh
keterbukaan dan saling menghargai dalam suasana yang harmonis untuk mencapai
tujuan bersama
d. Untuk mewujudkan cita-cita organisasi,
maka diperlukan Motivasi, Kreatifitas dan Inovasi dari seluruh anggota dan pengurus
secara berkesinambungan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan zaman
dan ilmu pengetahuan
2.7 Etos Kerja Muslim Dalam Organisasi
b. Al-Itqan
atau kemantapan dan perfectness.
c. Al-Ihsan
atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.
Kualitas Ihsan mempunya dua makna dan dua pesan.
Kualitas Ihsan mempunya dua makna dan dua pesan.
e. Tanafus
dan Ta'awun atau berkompetisi dan
tolong menolong.
"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (Al-Maa'idah: 2)
"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (Al-Maa'idah: 2)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya,
pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :
1.
Organisasi adalah alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok
orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber,
dan lingkungannya.
2.
Manajemen dapat
diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber
daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan
3.
Prinsip pengorganisasian dalam
islam yakni Perumusan
Tujuan, Kesatuan Arah, Tingkat Pengawasan, Rentang Manajemen, Koordinasi, Pendelegasian
Wewenang dan Tanggung Jawab, Pembagian Kerja, serta Konsep syura.
4.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Bentuk-bentuk organisasi bisa dibedakan atas
: Organisasi baris, Organisasi baris dan staf, Organisasi fungsional, dan
Organisasi panitia.
5.
Nilai serta Etos kerja muslim
dalam organisasi
Organisasi akan memberi nilai
positif jika semua kalangan didalamnya mengetahui tanggung jawab dan mendapat
manfaat dalam kesertaannya. Ketidaksolidan dapat diatasi, dan pemimpin yang berpikir
positif dan memotivasi akan mempertahankan keunggulan organisasi. Yang perlu dilakukan
oleh muslim dalam organisasi adalah kemantapan, kerja optimal, berkompetisi dan
tolong menolong serta cermat menilai waktu.
3.2 Saran
Manusi
sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi
menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila
komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi
dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok
terlibat dalam interaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Contoh Makalah Manajemen tentang
Organisasi dan Perilaku Inspirasi Masa
Depan Mu...!!!.html
Lembaga Bantuan Psikologi Islam
Indonesia.html
LUTHFI BUDIONO Makalah Tentang Manajemen Organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar