Minggu, 13 Desember 2015

Manajemen Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang          

                Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing-masing. Organisasi sebetulnya mirip suatu makhluk hidup. Mengapa? Karena organisasi adalah kumpulan manusia. Pengertian organisasi adalah organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama. Manusia yang bersatu untuk mencapai tujuan. Dalam islam pun organisasi juga penting. Diperlukan suatu perawatan khusus agar organisasi tetap hidup dan berkembang.
            Berangkat dari pemikiran itu, prinsip-prinsip manajemen organisasi sesungguhnya adalah manajemen orang-orang didalamnya. SDM merupakan faktor paling penting dalam keberlangsungan hidup organisasi. Manusia adalah pendiri, perancang, pekerja, pengamat, pengkritik, pemutus suatu organisasi. Tanpa mereka tidak ada organisasi. Oleh karena itu konsep manajemen organisasi ideal haruslah berpusat pada manusia.
yang melaksanakannya dan ada Sang Rabb yang mengawasinya, karena hakekatnya semua berasal dari-Nya. Setidaknya ada tiga hal yang merupakan prinsip pokok dalam manajemen, yakni planning, actuating, dan controlling. Prinsip-prinsip pokok ini harus dilakukan dengan melibatkan organ-organ dalam organisasi.
            Dalam bab ini, kami akan membahas mengenai definisi dan fungsi organisasi, struktur dan prinsip organisasi dalam islam,serta niali dan bagaimana etos kerja muslim dalam berorganisasi.

1.2     Rumusan Masalah

a.    Apakah definisi Organisasi dan Manajemen dalam islam
b.    Apakah fungsi organisasi
c.     Apa saja prinsip-prinsip organisasi dalam islam
d.    Bagaimana stuktur organisasi
e.    Nilai –nilai apa saja yang dapat diambil dari organisasi
f.      Bagaimana etos kerja muslim dalam organisasi

1.3    Tujuan

a.    Untuk mengetahui ruang lingkup organisasi baik dari pengertian, fungsi, maupun prinsip dalam berorganisasi.
b.    Untuk mengetahui kontribusi SDM dalam berorganisasi sehingga dapat mengambil nilai dari organisasi tersebut.

1.4     Manfaat Penulisan Makalah

a.    Menambah wawasan pengetahuan tentang Organisasi sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Definisi Organisasi dan Manajemen Secara Umum

2.1.1                  Organisasi

                        Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning).
Macam-macam pengertian organisasi :
1.   James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama,“ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.   James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa:“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”.
3.   Jhon D. Millet
     Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
4.   Chester L Bernard
     Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian silaturahmi.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
            Secara lughah atau bahasa, ”pengorganisasian” berasal dari kata ”organisasi” yang diserap dari bahasa inggeris. Sementara itu, organisasi dalam konteks bahasa arab sering disebut dengan istilah ”an-Nidzam” bentuk kalimat ismun marfu’un yang ma’rifat dengan penujukkan pasti sistem atau aturan. Disamping secara faktual, dalam tataran syariah dapat diambil dari nash Al Quran ataupun ketauladanan Rasulullah Saw dalam berperilaku. Secara nash, Allah swt berfirman dala Al Qur’an surat  ash-Shaff ayat 4 :
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
            Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1.    Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2.    Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.    Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.

2.1.2       Manajemen

Begitu luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang. Beberapa definisi dari manajemen adalah sebagai berikut ini:
1.    Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.    James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.    Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
4.    James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning, OrganizingLeading, Controlling).

2.2       Fungsi Organisasi

Ø  Meningkatkan potensi diri untuk mengelola,menyusun,serta meningkatkan ketakwaan pada sang Khalik.
Ø  Memungkinkan untuk mengatur kemampuan sumber daya insane guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan segala potensi secara efektif dan efisien.
Ø  Memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu,dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Ø  Melatih diri untuk keseimbangan antara kewenangan dan tanggung jawab pekerjaan sehingga muncul percaya diri, kreatif dan amanah.

2.3       Prinsip Pengorganisasian dalam islam

            Dalam upaya memastikan bahwa organisasi memiliki sistem dan target pencapaian sasaran dan tujuan maka perlu difahami sejumlah prinsip. Tujuh prinsip suatu organisasi sebagai berikut :(Dalam buku Pengantar Manajemen Syariah yang ditulis oleh M. Karebet Widjayakusuma)
*   Perumusan Tujuan.
       Organisasi harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai yang bersifat fokus, spesifik, terukur, target waktu, memiliki nilai manfaat di sisi Allah Swt. Dalam sebuah kitab Sur’atul Badihah dikatakan bahwa ciri seseorang yang berfikir serius (fikrun jiddiyyah) adalah ditetapkanya tujuan yang kongrit dan tergambar pasti (tashwirul maadah)
*   Kesatuan Arah
       Organisasi harus memiliki konsistensi dan komitmen sejak dari pimpinan hingga anggota/bawahan. Pimpinan berkewajiban mengurus, mengarahkan, melindungi, dsb. Sementara anggota/bawahan wajib mendengarkan dan mentaatinya. Hal ini sebagaimana kepemimpinan Rasulullah Saw dan para Khulafaurrasyidin. Rasulullah saw pernah mengatakan bahwa : Sesungguhnya pimpinan adalah laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR. Muslim).
            Bahkan terdapat hadits lain yang mengatakan : Siapa saja yang telah membaiat seseorang imam/khalifah serta telah memberikan genggaman tanganya dan buah hatinya, maka hendaknya ia mentaatinya sesuai kemampuanya. Lalu jika datang orang yang hendak merebut kekuasaanya, maka penggalah leher (bunuhlah) orang itu (HR.Muslim)  Jadi, pengorganisasian akan berjalan lancar jika adanya prinsip komitmen dan konsistensi dan sama-sama taan asas baik pimpinan ataupun anggota.
*   Pembagian Kerja
       Organisasi dapat berjalan jika terdapat kejelasan dalam struktur organisasinya dan job deskripsinya. Prinsip ini sudah ada sejak zaman para Nabi terdahulu termasuk Rasulullah Muhammad Saw. hingga saat ini. Bahkan dalam Al Qur’an surat az-Zuhruf ayat 32 Allah Swt berfirmanm: Artinya : Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
 Fenomena tersebut sudah merupakan bentuk manajemen SDM bagaimana Rasulullah mengangkat SDM yang kredibel sesuai soft kompetensinya, dan menetapkan jabaran pekerjaanya. Jika dibandingkan dengan sistem manajemen di abad 21 ini bentuk struktur, job deskrips, job analisis, dst didokumentasikan. Hal ini sebagaimana prinsip dalam Sistem Manajemen Mutu yang menyatakan ”Write What You Do, and Do What You Write / Tulis Apa yang Anda Lakukan, dan Lakukan Apa yang Anda Tulis”.
*   Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
       Organisasi dapat mencapai target dan sasaran  jika berjalanya fungsi pendelegasian wewenang. Dalam konsepsi Islam terdapat pemikiran yang sangat cerdas, dimana ketika seseorang diangkat menjadi pemimpin maka pada hukum asalnya (ashluhu) dia bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap uraian pekerjaan yang telah diamanhkanya, sejak dari hulu hingga hilir, termasuk menetapkan kebijakan hingga peran office boy.
       Hanya persoalanya, jika seorang pemimpin tersebut tidak mampu menjalankan amanahnya yang demikian besar, maka ia memiliki wewenang untuk mendelegasikan kepada seseorang melaksanakan fungsi suatu pekerjaan hingga tuntas. Dalam konteks ini terdapat hadits yang sanagt populer dimana Rasulullah Saw mendelegasikan wewenang pemerintahanya dengan mengangkat sahabat Muadz Bin Jabal menjadi wali (setingkat gubernur) di kota Yaman.   Fakta tersebut dapat dijadikan istinbath hukum bagaimana sistem manajemen dilakukan terutama dalam hal pendelegasian wewenang dan tanggung jawab seorang pemimpin. 
*   Koordinasi
       Oraganisasi dapat berjalan efektif jika terdapat fungsi koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam sistem ataupun dengan pihak di luar sistem. Hal ini sangat wajar, sebab realitas organisasi hampir dipastikan terdapat struktur lini yang memiliki persamaan level. Mereka harus menjadil kerjasama untuk mencapai tujuan. Misalnya, General Manager dapat sukses jika seluruh manajer di bawahnya bergerak saling mendukung, mislanya manajer pemasaran, produksi, logistik, dsb. Jika terdapat satu manajer yang menghalangi koordinasi maka gagal seluruh target organisasi.
*   Rentang Manajemen
       Organisasi dapat berjalan sukses jika penempatan tanggung jawab terhadap timnya secara terukur. Misalnya, seorang supervisor hanya bertanggung jawab terhadap pekerjaan 10 orang di bawahnya. Prinsip ini sangat logis sebab manusia memiliki keterbatasan kompetensinya.
*   Tingkat Pengawasan
        Organisasi dapat efektif jika terdapat mekanisme controling atau pengawasan yang disusun dan dijalankan secara konsisten. Banyak pekerjaan menjadi gagal jika monitoring lemah. Dalam pandangan Islam, pimpinan memiliki wewenang penuh terhadap fungsi monitoring dengan berbagai metode dan tekniknya. Pada era kekhilafahan Islam, kepala negara acapkali melakukan sidak ke lapangan untuk memastikan efektifitas pendelegasianya. Hal ini berpijak pada hadits shohih yang mengatakan bahwa ”setiap kamu adalah pemimpin dan kelak akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinanya”.
        Hal ini berbeda sekali dengan sistem di luar syariah Islam, dimana monitoring hanya dilaksanakan secara formalitas. Kalaulah pimpinan melakukan sidak atau inspeksi mendadak hampir dipastikan adanya pembocoran terlebih dahulu di palangan agar citra pejabat tersebut tetap baik dimata publik, bukan dalam pandangan Allah Swt.
dalam buku manajemen syariah karangan Dr. Ahmad Ibrahim  abu sinn menambahkan prinsip :
*   Konsep syura
       Allah mewajibkan kepada kaum Muslimin untuk saling tukar pendapat (bermusyawarah) antara pemimpin dan bawahan dalam semua level manajemen dan kepemimpinan,serta untuk berbagai urusan.sebagaimana firman Allah surah Ali-Imran :159. Dalam syura terdapat dan ketertarikan antara kaum muslimin,syura mendorong munculnya pemmikiran kolektif, pemahaman bersama, dan menguatkan rasa ukhwah diantara kaum muslimin. Islam mendorong umatnya untuk menguatkan persatuan dan persaudaraan diantara kaum muslimin. Semua indikasi ini menguatkan bahwa konsep syura merupakan konsep dasar dalam manajemen Islam.

2.4     Sruktur organisasi

            Sebagaimana dikatakan di atas bahwa Islam sangat mengajarkan adanya kepastian struktur organisasi sebagai mana tercantum dalam
Al Qur’an surat az-Zukhruf ayat 32 : Artinya : Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
            Hanya bagaimanakah struktur organisasi perusahaan yang tepat, maka dalam pandangan Islam adalah sangat tergantung para founders-nya. Apakah organisasi tersebut akan memilik struktur organisasi dalam bentuk :
§  Organisasi Lini (Line Organization)
§  Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
§  Organisasi Lini dan Fungsional (Line and Function Organization)
§  Organisasi Matriks (Matrix Organization).
            Kiranya pemilihan model struktur organisasi tersebut adalah perkara mubah yang boleh diambil sesuai keyakinanya pada founders-nya. Hanya rambu-rambu syariahnya secara global yang perlu menjadi acuan. Sebab Rasulullah Saw ketika ditanya seseorang tentang bagaimana cara mengkawinkan kurma, beliau hanya menjawab : antum a’lamu bi umuriddunyakum (kalian lebih mengetahui dengan urusan duniamu).
            Setelah adanya struktur organisasi, pada umumnya pihak pimpinan atau manajemen SDM akan menentukan job deskripsi ataupun lainya. Atau, dalam hal ini lebih luas menyangkut dunia manajemen SDM antara lain : menentukan job analysis, job specification, assessment performance, placement, training and development,  promosi, demosi, system penggajian, dsb..
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
·         Strategi organisasi pencapaian tujuan.
·         Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
·         Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur organisasi.
·         Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
o   Spesialisasi kegiatan & Koordinasi kegiatan
o   Standarisasi kegiatan & Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan,  Ukuran satuan kerja
Bentuk-bentuk struktur organisasi dapat dibedakan atas :
1.    Organisasi Garis : Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
v  Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
v  Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
v  Proses pengambilan keputusan cepat.
v  Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
v  Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
v Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
v Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
v Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2.    Organisasi Garis dan Staf: Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
§    Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
§    Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
§    Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
§    Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
§    Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
§    Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
§    Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
§      Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
§      Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
§      Kesatuan komando berkurang.
§      Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3.    Organisasi Fungsional : Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
Ø Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
Ø Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
Ø Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
Ø Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a.       Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b.      Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c.       Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4.      Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Rantai Manajemen
Pada struktur organisasi yang ditayangkan pada Peraga diatas  tampak jelas bagaimana pemimpin organisasi secara strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian kekuasaannya kepada jenjang organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga mentransformasi gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer.

2.5       Kaitan Antara Organisasi Islam dengan Manajemen dan Nilai Yang Dianutnya

            Jika kita perhatikan, ternyata banyak pula organisasi Islam yang tidak solid, bagaimana kaitannya dengan manajemen dan nilai-nilai yang dianutnya?
Ketidaksolidan sebuah organisasi dapat terjadi karena beberapa hal.
1.    Hanya mengandalkan hal-hal yang verbal.
2.    Pemimpinnya tidak memberi contoh.
3.    Hubungan antara pemimpin dan bawahan adalah hubungan atas-bawah, tidak ada hubungan yang lain. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menjunjung tinggi hubungan kemanusiaan. Meskipun bawahan, tetap harus dihormati.
4.    Pemimpinnya tidak tahan kritik. Pemimpin melakukan kesalahan, tetapi tidak tahan kritik, jadi tidak mau dikritik. Akibatnya, akan terjadi perpecahan dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak terbiasanya seorang pemimpin menerima kritik atau anggapan pemimpin bahwa kritik hanya akan menghancurkan kepemimpinannya. Oleh karena itu, pemimpin seperti itu harus banyak berlatih untuk berbesar hati untuk menerima kritik.
            Hal itu dapat pula diperparah jika seorang pemimpin tidak memiliki pikiran yang positif. Pemimpin yang baik memang harus berpikiran positif. Siapa pun yang mengkritik, hendaknya ia tetap berpikiran positif.

2.6       Nilai-nilai Organisasi

a.       Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya  sebagai anggota dan pengurus  organisasi serta bertanggung jawab penuh atas tugas-tugas yang diembannya
b.      Memiliki rasa bangga sebagai anggota dan pengurus organisasi serta mampu menjaga nama baik diri sendiri, anggota, pengurus dan  organisasi
c.       Menumbuhkan sikaf positif dengan penuh keterbukaan dan saling menghargai dalam suasana yang harmonis untuk mencapai tujuan bersama
d.      Untuk mewujudkan cita-cita organisasi, maka diperlukan Motivasi, Kreatifitas dan Inovasi dari seluruh anggota dan pengurus secara berkesinambungan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan

2.7       Etos Kerja Muslim Dalam Organisasi

a.    Al-Shalah atau baik dan manfaat.
b.    Al-Itqan atau kemantapan dan perfectness.
c.     Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.
Kualitas Ihsan mempunya dua makna dan dua pesan.
e.    Tanafus dan Ta'awun atau berkompetisi dan tolong menolong.
"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (Al-Maa'idah: 2)

 

 

 

 

 

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :
1.    Organisasi adalah alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
2.    Manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan
3.    Prinsip pengorganisasian dalam islam yakni Perumusan Tujuan, Kesatuan Arah, Tingkat Pengawasan, Rentang Manajemen, Koordinasi, Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab, Pembagian Kerja, serta Konsep syura.
4.    Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Bentuk-bentuk organisasi bisa dibedakan atas : Organisasi baris, Organisasi baris dan staf, Organisasi fungsional, dan Organisasi panitia.
5.    Nilai serta Etos kerja muslim dalam organisasi
Organisasi akan memberi nilai positif jika semua kalangan didalamnya mengetahui tanggung jawab dan mendapat manfaat dalam kesertaannya. Ketidaksolidan dapat diatasi, dan pemimpin yang berpikir positif dan memotivasi akan mempertahankan keunggulan organisasi. Yang perlu dilakukan oleh muslim dalam organisasi adalah kemantapan, kerja optimal, berkompetisi dan tolong menolong serta cermat menilai waktu.

3.2       Saran

            Manusi sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.


DAFTAR PUSTAKA

Contoh Makalah Manajemen tentang Organisasi dan Perilaku   Inspirasi Masa Depan Mu...!!!.html
Lembaga Bantuan Psikologi Islam Indonesia.html
LUTHFI BUDIONO  Makalah Tentang Manajemen Organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar